SUPRAVENTRIKULER
TAKIKARDI
A.
PENGERTIAN
Takikardi
supraventrikel adalah istilah luas untuk takiaritmia yang timbul diatas ventrikel
yaitu atrium dan sekitar taut AV. (nodus AV dan berkas His)
Aritmia
SVT mencakup :
a. Takiaritmia
atrium
b. MAT
c. Flutter
atrium
d. Takikardi
ektopik junctional
e. Atrioventrikuler
nodal reentrant tachycardia (AVNRT)
f.
Atrioventrikuler bypass tachycardia (AVBT)
B.
ETIOLOGI
a. Takiakrdi
atrium sering disebabkan keracunan digitalis
b. MAT
serimgkali merupakan efek samping dari PPOK, diabetes, penyakit jantung paru,
dan obat-obatan pro aritmia.
c. Flutter
atrium dapat terjadi pasca bedah jantung, pasca infark miokard, penyakit katup
mitral atau tricuspid, atau pada keadaan congenital lainnnya.
d. Fibrilasi
atrium :
1.
10-15% pasien pasca infark miokard
2.
30 % pasca bedah jantung terbuka, 70% pada hari
kedua sampai hari keempat
3.
60% pasca penggantian katup
4.
Peningkatan usia menigkatkan resiko.
e. JET
disebabkan kelainankongenital dan pasca bedah jantung.
f.
AVNRT disebabkanadanya jaras ganda pada nodus
AV.
g. AVBT/AVRT
karena adanya jaras aksesoris.
C.
TANDA
DAN GEJALA
a. Dari
tanpa gejala sampai berupa sesak nafas, palpitasi, nyeri dada, kelelahan,
berkunang-kunang, pening, ansietas
b. Tanda
yang tampak berupa perubahan gambaran ekg, masing masing tergantung jenis
aritmia SVT yang terjadi.
D.
PATOLOGI
Takikardi komplek
sempit regular (re entry SVT)
Kebanyakan
SVT merupakantakikardi regular yang disebabkan reentry, suatu irama abnormal
yang gelombang depolarisasinya berjalan secara berulang pada lingkaran jaringan
jantung. Irama dianggap berasal dari supraventrikel jika komplek QRS sempit
atau komplek QRS lebar dengan bundle branch blok (BBB) atau adanya aberansi. Bila
onset dan terminasi mendaddak disebut PSVT. Memilki denyut regular dengan rate
melebihi 150 x/m dalam keadaan istirahat dan sering pada ekg menampilkan tanpa
ada gel P.
Seseorang
dengan AVNRT memiliki jaras aksesoris atau tambahan antara atrium dan AV node. Pada
sebagianbesar kasus, jaras AV normal (α) mengkonduksi secara cepat dan
memilki mas refrakter yang panjang, sedangkan jaras aksesoris (β)
mengkonduksi secara lambat dan memilki periode refrakter yang pendek. Pada individu
ini, AVNRT dapat di inisiasi oleh impuls premature yang muncul di atrium,
impuls premature tersebut tidak akan dikonduksi oleh jaras α
yang masih refrakter oleh konduksi sebelumnya. Namun impuls berjalan lambat
pada jaras β
yang telah pulih dari periode sebelumnya,
kemudian mencapai ujung distal jaras α, waktu yang cukup telah lewat
bagi jaras ini untuk refrakter lagi, dan impuls dapat menaiki jaras α
secara retrogard, sehingga memungkinkan untuk kembali ke atrium. Dari sini
impuls dapat berlanjut ke siklus jaras α dan β, mengeksitasi ventrikel untuk
menyebabkam denyut jantung dengan setiap sirkuit.
Jalur
Reentry pada SVT dijumpai di AV node (50%), jalur aksesoris lain (40%), serta
di atrium atau nodus SA (10%).
Karakterisitik EKG
a. Rate
: 150-25-x/m
b. Irama
: regular
c. Gel
P :
1.
pada 2/3 pasien tidak ada gel P
2.
pada 1/3 pasien gel P tampak setelah QRS
3.
hanya sedikit apsien yang memperlihatkan gel P
sebelum QRS. Jika gel P terlihat, akan terbalik dan menjadi komplek QRS
a)
menimbulkan pseudo gel S pada sapapan II, III,
avF
b)
atau pseudo gel R pada sadapan v1
d. durasi
QRS : 0,10 detik, kecuali ada perlambatan konduksi intraventrikel (IVCD) atau
adanya aberansi.
E.
PENATALAKSANAAN
Penting
untuk membedakan aritmia reentry SVT berdasarkan miokard atrium ( cth: A Fib)
versus aritmia pada sirkuit reentry. Karena setiap bentuk aritmia tersebut
memiliki respon ayng berbeda pada terafi yang ditujukan untuk menghalangi
konduksi melalui nodus AV. Denyut ventricular dari aritmia reentry beasal dari
miokard atrium dapat diperlambat, tapi tidak dapat dihentikan oleh obat-obatan
yang memperlambat konduksi melalui AV node. Aritmia yang salah satu tungkai
sirkuit berada pada nodus AV (AVNRT atau AVRT) dapat diterminasi oleh obat-obat seperti ini.
a. Manuver
vagal
Manuver vagal dan adenosine merupakan
pilihan terapi awal untuk SVT stabil. Maneuver vagal saja akan menghentikan 25%
SVT. Sedangkan untuk jenis SVT lainnya maneuver vagal dan adenosine dapat
memperlambat denyut ventrikel secara transien dan mebantu diagnosis irama,
tetapi tidak selalu m,enghentikan irama ini.
Pemijatan karotis harus dilakukan dengan
sangat hati-hati
1.
Auskultasi adanya bising karotis (bruit), jika
ada penyakit karotis. JANGAN MELAKUKAN PIJAT KAROTIS !!!!
2.
Pasien berbaring datar, kepala ekstensi (leher),
rotasi menjauhi anda.
3.
Palapasi artesi
karotis pada mandibula, tekanlah dengan lembut selam 10-15 detik.
4.
Jangan menekan kedua arteri karotis secara
bersamaan, dahulukan arteri komunis dekstra karena tingkat keberhasilannya
sedikit lebih baik.
5.
Buat strip irama selama prosedur, siapkan
alat-alat resusitasi karena pada kasus yang jarang dapat menyebabkan henti
sinus.
b. Adenosine,
6 mg adenosine IV cepat pada vena besar (cth: antecubital) diikuti flush 20 ml
saline. Bila tidak berubah dal 1-2 menit berikan 12 mg adenosine dengan cara
seperti di atas.
c. Penghambat
kanal kalsium
1.
verapamil 2,5-5mg IV bolus selama 2-3 menit. Bila
tidak berespon dan tidak ada efek samping obat, ulang 5-10mg dosis setiap 10-30
menit sampai total dosis 20 mg. atau dosis alternative 5 mg setiap 15 menit
sampai total 30 mg.
2.
diltiazem 15-20 mg ( 0,25mg/kgBB ) IV selama 2
menit, bila diperlukan dapat diberikan dosis tambahan 20-25 mg (0,35mg/kgBB)
selama 15 menit. Dosis maintenans 5mg/jam sampai 15mg/jam, titrasi sesuai heart
rate.
d. Penghambat
beta (metoprolol, bisoprolol, atenolol, esmolol, labetolol)
e. Obat-obat
antiaritmia (amiodarone, prokainamide, sotalol)
f.
Digoxin
g. Kardioversi
: 50-100 joule
related article
BUKU BELAJAR EKG STRIP SECARA RINGKAS
5a. latihan soal arrythmia junctional
6. arrythmia ventrikel
6a. arrythmia ventrikel sambungan
6b. arrythmia ventrikel sambungan
6c. arrythmia ventrikel soal latihan
7. av block
7a. av block soal latihan
8. artificial pacemaker
8a. artificial pacemaker soal latihan
9. artifact
9a. artifact soal latihan
bab 1 pengertian, anatomi, fisiologi
bab 2 sandapan
bab 3 prosedur perekaman
bab 4 interpretasi dasar
bab 5 sistematika interpretasi 12 lead
LP DAN ASKEP KLIEN DENGAN SVT
LP dan Askep Klien dengan Gangguan cairan dan elektrolit
LP DAN ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN ASAM BASA
LP DAN ASKEP KLIEN DENGAN DIC
GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL
SATUAN ACARA PENYULUHAN STASE GERONTIK
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP STASE GERONTIK
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP KLIEN DENGAN HEMODIALISA
related article
BUKU BELAJAR EKG STRIP SECARA RINGKAS
5a. latihan soal arrythmia junctional
6. arrythmia ventrikel
6a. arrythmia ventrikel sambungan
6b. arrythmia ventrikel sambungan
6c. arrythmia ventrikel soal latihan
7. av block
7a. av block soal latihan
8. artificial pacemaker
8a. artificial pacemaker soal latihan
9. artifact
9a. artifact soal latihan
bab 1 pengertian, anatomi, fisiologi
bab 2 sandapan
bab 3 prosedur perekaman
bab 4 interpretasi dasar
bab 5 sistematika interpretasi 12 lead
LP DAN ASKEP KLIEN DENGAN SVT
LP dan Askep Klien dengan Gangguan cairan dan elektrolit
LP DAN ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN ASAM BASA
LP DAN ASKEP KLIEN DENGAN DIC
GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL
SATUAN ACARA PENYULUHAN STASE GERONTIK
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP STASE GERONTIK
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP KLIEN DENGAN HEMODIALISA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar