Kamis, 06 Juni 2013

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP KLIEN DENGAN SVT



SUPRAVENTRIKULER TAKIKARDI

A.   PENGERTIAN
Takikardi supraventrikel adalah istilah luas untuk takiaritmia yang timbul diatas ventrikel yaitu atrium dan sekitar taut AV. (nodus AV dan berkas His)
Aritmia SVT mencakup :
a.       Takiaritmia atrium
b.      MAT
c.       Flutter atrium
d.      Takikardi ektopik junctional
e.      Atrioventrikuler nodal reentrant tachycardia (AVNRT)
f.        Atrioventrikuler bypass tachycardia (AVBT)

B.    ETIOLOGI
a.       Takiakrdi atrium sering disebabkan keracunan digitalis
b.      MAT serimgkali merupakan efek samping dari PPOK, diabetes, penyakit jantung paru, dan obat-obatan pro aritmia.
c.       Flutter atrium dapat terjadi pasca bedah jantung, pasca infark miokard, penyakit katup mitral atau tricuspid, atau pada keadaan congenital lainnnya.
d.      Fibrilasi atrium :
1.    10-15% pasien pasca infark miokard
2.    30 % pasca bedah jantung terbuka, 70% pada hari kedua sampai hari keempat
3.    60% pasca penggantian katup
4.    Peningkatan usia menigkatkan resiko.
e.      JET disebabkan kelainankongenital dan pasca bedah jantung.
f.        AVNRT disebabkanadanya jaras ganda pada nodus AV.
g.       AVBT/AVRT karena adanya jaras aksesoris.

C.    TANDA DAN GEJALA
a.       Dari tanpa gejala sampai berupa sesak nafas, palpitasi, nyeri dada, kelelahan, berkunang-kunang, pening, ansietas
b.      Tanda yang tampak berupa perubahan gambaran ekg, masing masing tergantung jenis aritmia SVT yang  terjadi.
D.   PATOLOGI
Takikardi komplek sempit regular (re entry SVT)
Kebanyakan SVT merupakantakikardi regular yang disebabkan reentry, suatu irama abnormal yang gelombang depolarisasinya berjalan secara berulang pada lingkaran jaringan jantung. Irama dianggap berasal dari supraventrikel jika komplek QRS sempit atau komplek QRS lebar dengan bundle branch blok (BBB) atau adanya aberansi. Bila onset dan terminasi mendaddak disebut PSVT. Memilki denyut regular dengan rate melebihi 150 x/m dalam keadaan istirahat dan sering pada ekg menampilkan tanpa ada gel P.
Seseorang dengan AVNRT memiliki jaras aksesoris atau tambahan antara atrium dan AV node. Pada sebagianbesar kasus, jaras AV normal (α) mengkonduksi secara cepat dan memilki mas refrakter yang panjang, sedangkan jaras aksesoris (β) mengkonduksi secara lambat dan memilki periode refrakter yang pendek. Pada individu ini, AVNRT dapat di inisiasi oleh impuls premature yang muncul di atrium, impuls premature tersebut tidak akan dikonduksi oleh jaras α yang masih refrakter oleh konduksi sebelumnya. Namun impuls berjalan lambat pada jaras β yang telah pulih dari periode sebelumnya,  kemudian mencapai ujung distal jaras α, waktu yang cukup telah lewat bagi jaras ini untuk refrakter lagi, dan impuls dapat menaiki jaras α secara retrogard, sehingga memungkinkan untuk kembali ke atrium. Dari sini impuls dapat berlanjut ke siklus jaras α dan β, mengeksitasi ventrikel untuk menyebabkam denyut jantung dengan setiap sirkuit.
Jalur Reentry pada SVT dijumpai di AV node (50%), jalur aksesoris lain (40%), serta di atrium atau nodus SA (10%).
Karakterisitik EKG
a.       Rate : 150-25-x/m
b.      Irama : regular
c.       Gel P :
1.       pada 2/3 pasien tidak ada gel P
2.       pada 1/3 pasien gel P tampak setelah QRS
3.       hanya sedikit apsien yang memperlihatkan gel P sebelum QRS. Jika gel P terlihat, akan terbalik dan menjadi komplek QRS
a)      menimbulkan pseudo gel S pada sapapan II, III, avF
b)      atau pseudo gel R pada sadapan v1
d.      durasi QRS : 0,10 detik, kecuali ada perlambatan konduksi intraventrikel (IVCD) atau adanya aberansi.

E.    PENATALAKSANAAN
Penting untuk membedakan aritmia reentry SVT berdasarkan miokard atrium ( cth: A Fib) versus aritmia pada sirkuit reentry. Karena setiap bentuk aritmia tersebut memiliki respon ayng berbeda pada terafi yang ditujukan untuk menghalangi konduksi melalui nodus AV. Denyut ventricular dari aritmia reentry beasal dari miokard atrium dapat diperlambat, tapi tidak dapat dihentikan oleh obat-obatan yang memperlambat konduksi melalui AV node. Aritmia yang salah satu tungkai sirkuit berada pada nodus AV (AVNRT atau AVRT)  dapat diterminasi oleh obat-obat seperti ini.
a.       Manuver vagal
Manuver vagal dan adenosine merupakan pilihan terapi awal untuk SVT stabil. Maneuver vagal saja akan menghentikan 25% SVT. Sedangkan untuk jenis SVT lainnya maneuver vagal dan adenosine dapat memperlambat denyut ventrikel secara transien dan mebantu diagnosis irama, tetapi tidak selalu m,enghentikan irama ini.
Pemijatan karotis harus dilakukan dengan sangat hati-hati
1.       Auskultasi adanya bising karotis (bruit), jika ada penyakit karotis. JANGAN MELAKUKAN PIJAT KAROTIS !!!!
2.       Pasien berbaring datar, kepala ekstensi (leher), rotasi menjauhi anda.
3.        Palapasi artesi karotis pada mandibula, tekanlah dengan lembut selam 10-15 detik.
4.       Jangan menekan kedua arteri karotis secara bersamaan, dahulukan arteri komunis dekstra karena tingkat keberhasilannya sedikit lebih baik.
5.       Buat strip irama selama prosedur, siapkan alat-alat resusitasi karena pada kasus yang jarang dapat menyebabkan henti sinus.
b.      Adenosine, 6 mg adenosine IV cepat pada vena besar (cth: antecubital) diikuti flush 20 ml saline. Bila tidak berubah dal 1-2 menit berikan 12 mg adenosine dengan cara seperti di atas.
c.       Penghambat kanal kalsium
1.       verapamil 2,5-5mg IV bolus selama 2-3 menit. Bila tidak berespon dan tidak ada efek samping obat, ulang 5-10mg dosis setiap 10-30 menit sampai total dosis 20 mg. atau dosis alternative 5 mg setiap 15 menit sampai total 30 mg.
2.       diltiazem 15-20 mg ( 0,25mg/kgBB ) IV selama 2 menit, bila diperlukan dapat diberikan dosis tambahan 20-25 mg (0,35mg/kgBB) selama 15 menit. Dosis maintenans 5mg/jam sampai 15mg/jam, titrasi sesuai heart rate.
d.      Penghambat beta (metoprolol, bisoprolol, atenolol, esmolol, labetolol)
e.      Obat-obat antiaritmia (amiodarone, prokainamide, sotalol)
f.        Digoxin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar