Minggu, 21 Juli 2013

LP dan ASKEP klien dengan HIPOGLIKEMIA


LAPORAN PENDAHULUAN
HIPOGLIKEMIA
A.    Pengertian
Hipoglikemi adalah suatu keadaan, dimana kadar gula darah plasma puasa kurang dari 50 mg/%.
Populasi yang memiliki resiko tinggi mengalami hipoglikemi adalah:
-          Diabetes melitus
-          Parenteral nutrition
-          Sepsis
-          Enteral feeding
-          Corticosteroid therapi
-          Bayi dengan ibu dengan diabetik
-          Bayi dengan kecil masa kehamilan
-          Bayi dengan ibu yang ketergantungan narkotika
-          Luka bakar
-          Kanker pankreas
-          Penyakit Addison’s
-          Hiperfungsi kelenjar adrenal
-          Penyakit hati

Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni:
-          Transisi dini neonatus (early transitional neonatal) : ukuran bayi yang besar ataupun normal yang mengalami kerusakan sistem produksi pankreas sehingga terjadi hiperinsulin.
-          Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) : tarjadi jika bayi mengalami malnutrisi sehingga mengalami kekurangan cadangan lemak dan glikogen.
-          Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari neonatus sehingga terjadi peningkatan metabolisme yang memerlukan banyak cadangan glikogen.
-          Berulang (Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan enzimatis, atau metabolisme insulin terganggu.





B.     Fokus Pengkajian
Data dasar yang perlu dikaji adalah :
1.      Keluhan utama : sering tidak jelas tetapi bisanya simptomatis, dan lebih sering hipoglikemi merupakan diagnose sekunder yang menyertai keluhan lain sebelumnya seperti asfiksia, kejang, sepsis.

2.      Riwayat :
-          ANC
-          Perinatal
-          Post natal
-          Imunisasi
-          Diabetes melitus pada orang tua/ keluarga
-          Pemakaian parenteral nutrition
-          Sepsis
-          Enteral feeding
-          Pemakaian Corticosteroid therapi
-          Ibu yang memakai atau ketergantungan narkotika
-          Kanker

3.      Data fokus
  Data Subyektif:
-          Sering masuk dengan keluhan yang tidak jelas
-          Keluarga mengeluh bayinya keluar banyaj keringat dingin
-          Rasa lapar (bayi sering nangis)
-          Nyeri kepala
-          Sering menguap
-          Irritabel

Data obyektif:
-          Kesemutan (parestesia) pada bibir dan jari, gelisah, gugup, tremor, kejang, kaku,
-          Hight-pitched cry, lemas, apatis, bingung, cyanosis, apnea, nafas cepat irreguler, keringat dingin, mata berputar-putar, menolak makan dan koma
-          Plasma glukosa < 50 gr/%



C.     Diagnose dan Rencana Keperawatan
1.      Resiko komplikasi berhubungan dengan kadar glukosa plasma yang rendah seperti, gangguan mental, gangguan perkembangan otak, gangguan fungsi saraf otonom, koma hipoglikemi

Rencana tindakan:
-         Cek serum glukosa sebelum dan setelah makan
-         Monitor : kadar glukosa, pucat, keringat dingin, kulit yang lembab
-         Monitor vital sign
-         Monitor kesadaran
-         Monitor tanda gugup, irritabilitas
-         Lakukan pemberian susu manis peroral 20 cc X 12
-         Analisis kondisi lingkungan yang berpotensi menimbulkan hipoglikemi.
-         Cek BB setiap hari
-         Cek tanda-tanda infeksi
-         Hindari terjadinya hipotermi
-         Lakukan kolaborasi pemberian Dex 15 % IV
-         Lakukan kolaborasi pemberian O2 1 lt – 2 lt /menit

2.      Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh
Rencana tindakan:
-         Lakukan prosedur perawatan tangan sebelum dan setelah tindakan
-         Pastikan setiap benda yang dipakai kontak dengan bayi dalam keadaan bersih atau steril
-         Cegah kontak dengan petugas atau pihak lain yang menderita infeksi saluran nafas.
-         Perhatikan kondisi feces bayi
-         Anjurkan keluarga agar mengikuti prosedur septik aseptik.
-         Berikan antibiotik sebagai profolaksis sesuai dengan order.
-         Lakukan pemeriksaan DL, UL, FL secara teratur.

3.      Resiko Ggn Keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan peningkatan pengeluaran keringat
Rencana tindakan:
-         Cek intake dan output
-         Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan bayi /kg BB/24 jam
-         Cek turgor kulit bayi
-         Kaji intoleransi minum bayi
-         Jika mengisap sudah baik anjurkan pemberian ASI

4.      Keterbatasan gerak dan aktivitas berhubungan dengan hipoglikemi pada otot
Rencana tindakan:
-         Bantu pemenihan kebutuhan sehari-hari
-         Lakukan fisiotherapi
-         Ganti pakaian bayi secara teratur dan atau jika kotor dan basah.